DFD yaitu data flow diagram menurut arti secara teori yang di kutip oleh http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD menjadi 3 yaitu context , zero , dan level
yang saya ketahui DFD itu di buat dari sebuah flowchart. misalnya saya punya sebuah flowchart suatu kegiatan UKM, maka akan di bentuk DFD-nya :
maka DFD contextnya :
penjelasan :
1. dari sistem penjualan makanan akan memberikan informasi makanan kepada pembeli > dari pembeli akan memilih makanan dan membelinya . lalu dari sistem penjualan akan memberikan informasi pembayaran yang harus di bayar oleh pembeli > si pembeli membayar makanan dalam bentuk uang
2. dari sistem penjualan akan membuat laporan keuangan yang akan di laporkan ke pemilik UKM
DFD Zero :
Penjelasan :
1. dari pembeli melakukan proses memesan makan yang di tandai dengan label 1 pada gambar , dari label 1 maka akan memberikan informasi makanan
2. dari makanan maka memberikan harga makanan yang harus di bayar oleh pembeli yang di tandai oleh label 2
3. dari pembeli maka membayar makanan yang di beli yang di tandai oleh label 3, dari label 3 maka akan memberikan transaksi penjualan
4. dari penjual maka akan ada proses pembuatan laporan yang di dapat dari transaksi penjualan, dari kasir pun memberikan data makanan apa saja yang sudah masuk, kemudian dari pembuatan laporan tersebut akan di laporkan kepada pemilik UKM berupa laporan keuangan
DFD level :
diagram ini merupakan zoom dari diagram zero
Selasa, 20 November 2012
Selasa, 30 Oktober 2012
formulir usaha
Pada tugas softskill kedua ini saya dan teman sekelas saya di
beri tugas untuk mengunjungi beberapa UKM yang ada di daerah kami, beberapa
misi dari dosen kami yaitu membuat flowchart dari kegiatan UKM tersebut ,
membuat Laporan keuangan dan mendapatkan bukti formulir / nota dari sebuah UKM
di bawah ini merupakan bentuk dari Flowchart sebuah UKM dengan
nama TIVA CAFE ORIGANO
Penjelasan flowchart :
terdiri dari 4 divisi yaitu pelanggan , Penjual , pengantar dan
kasir
1. dimulai dari pembeli yang memesan makanan dalam bentuk
aplikasi / telepon kepada bagian pemesanan makanan
2. kemudian dari bagian pemesanan akan memproses pesanan si
pembeli dengan cara memberi tahu ke bagian dapur masih dalam bentuk aplikasi /
pesawat telepon
3. kemudian bagian dapur akan mengecek menu yang di kirimkan
oleh bagian pemesanan, apakah menu yang di pesan ada atau tidak, jika ada maka
akan di proses jika tidak maka akan kembali ke bagian pemesanan
4. setelah itu dari bagian pemesanan akan di proses ke bagian
antar makanan masih dalam bentuk formulir , dan dari bagian pemesanan akan
mengirimkan makanan tersebut ke si pembeli dan membayar makanan tersebut
5. dari bagian pengantar makanan akan memberikan catatan pesanan
yang sudah di pesan oleh pembeli dan pengantar akan mengantar bon / nota yang
harus di bayar oleh pembeli
6. maka setelah makan si pembeli harus membayar nota tersebut
dalam bentuk nota yang di print oleh komputer
pada dasarnya setiap UKM melakukan pencatatan laporan keungan
nya secara privasi, maka saya membuat sekira-nya gambaran laporan keuangan TIVA
CAFE ORIGANO
Laporan transaksi keuangan :
Forumulir dalam bentuk struk :
proses pencatatan
Tugas Softskill kedua juga memberi saya misi untuk merangkum
teori tentang proses pencatatan , rangkuman ini berdasarkan sumber yang ada ..
\
Pemrosessan
Transaksi
Fungsi
dari IS adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1.
Memproses
transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
2.
Menyiapkan
output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.
Kedua
kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan
transaksi.
Bagan Siklus Akuntansi
Sebelum
transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data
transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu
mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya
kita memulai pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas
bukan dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan,
kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan berdasarkan
siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat jurnalnya.
Bagan Rekening
à Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam
pembuatan laporan keuangan.
Kegiatan
pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk
membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu
kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau
kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya
telah dibuat (bagan rekening).
Pengklasifikasian Transaksi
Karena
tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk
mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam
beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus
transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan
tujuan.
Siklus
transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini
diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Dagang
- Pendapatan – Pendapatan
- Pengeluaran - pengeluaran
- Produksi - Manajemen Sumberdaya
- Keuangan - laporan keuangan
Dari
pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan
rekening.
Komponen pemrosesan transaksi
Seperti
layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.
Input
Input dalam
suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau
bukti transaksi lainnya.
Proses
Dalam
sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi
kedalam jurnal. Dalam sistem
komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi.
Jenis
jurnal :
Jika
perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika
perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah maka digunakan
jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan
kas, jurnal pengeluaran kas.
Penyimpanan
Media
penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini
menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan
data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”
Untuk
sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master
menggunakan file transaksi.
Macam-Macam
File penyimpanan :
1.
Master File
Þ
Merupakan
kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu
disesuiakan dengan keadaan.
2.
File Transaksi
Þ
kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk
up-date master file.
3. File Indeks
Þ
Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam
proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi
No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk untuk
menyesuaikan file piutang (master file).
4. File Tabel
Þ
Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai
referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap
yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti file gaji karyawan yang
digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang
digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan.
Keluaran
Terdapat
berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara
lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.
Metode pemrosesan Transaksi
1.
Batch Processing
(Pemrosesan Kelompok)
2.
On-Line Processing
(Pemrosesan Langsung)
Proses Pencatatan Akuntansi
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses
kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan
(output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang
digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi
keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu
keputusan.
Transaksi adalah
kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, atau yang
mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan
sumber pembelanjaan.
Setiap
transaksi akan berpengaruh paling tidak “dua perkiraan” dan dicatat pada“dua sisi berlawanan” (Debet
dan Kredit). Untuk itu dalam akuntansi dikenal istilah saldo normal. Berikut
ini kelompok perkiraan dan saldo normalnya :
No
|
Jenis Account
|
+
|
-
|
Saldo Normal
|
1
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
2
|
Akm. Penyusutan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
3
|
Hutang
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
4
|
Modal/Kekayaan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
5
|
Partisipasi Anggota
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
6
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
7
|
Biaya
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Akutansi memiliki proses yang
terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan,
sebagai berikut :
1. Proses
Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang
awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi
atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti
membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas,
penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian.
2. Proses
Mencatat Dan Merangkum
Setelah
melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan.
Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi
terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya
transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk,
sertifikat, dan lain sebagainya.
3. Proses
Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua
proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan
kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal
yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan
tersebut.
Dari informasi
laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca
seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah
sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau
pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi
perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.
SIKLUS ATAU PROSES PENCATATAN
AKUNTANSI
PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI
Siklus Akuntansi adalah kegiatan bertahap yang harus di lalui
dalam proses akuntansi yang berjalan terus menerus dan
berulang.
Siklus
Akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Analisis
Transaksi
2. Jurnal
3. Posting jurnal
ke buku besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal
Penyesuaian
6. Neraca Lajur
7. Jurnal Penutup
8. Penyusunan
Laporan Keuangan
9. Neraca Saldo
Setelah Penutupan
10. Jurnal
Pembalik
TRANSAKSI
merupakan kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan
antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
JURNAL DAN BUKU BESAR
Dalam akuntansi, Jurnal adalah
suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara ronologis pada
prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar
1. Jurnal Umum
Bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat
transaksi pada setiap perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya.
2. Jurnal khusus
Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
2. Jurnal khusus
Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
a. Jurnal penjualan (Sales
Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
b. Jurnal penerimaan kas (Cash
Receives Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
c. Jurnal pengeluaran kas (Cash
Payments Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
d. Jurnal Pembelian (Purchases
Journal)
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian).
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian).
BUKU BESAR
Buku Besar adalah buku yang berisi
semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir
periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi
yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar
secara berkala.
NERACA SALDO
Neraca Saldo
adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar.
Neraca Saldo
biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja
untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo
tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.
JURNAL PENYESUAIAN
Setelah transaksi dicatat seluruhnya ke dalam jurnal dan buku besar,
kemudian dibuat neraca percobaan (trial balance) yang angka-angkanya diambil
dari saldo buku besar.
Neraca percobaan ini harus menunjukkan jumlah yang sama antara jumlah
sisi debit dan sisi kredit. Neraca percobaan berguna untuk menguji ketepatan
pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal dan buku besar.
Penyesuaian ini diperlukan karena sering kali perusahaan mengalami
situasi dimana pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikorbankan tidak
jatuh bersamaan. Dengan dilakukannya penyesuaian terhadap beberapa perkiraan,
seluruh transaksi yang dipengaruhi laba periodik dan posisi keuangan telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
NERACA LAJUR
Neraca lajur merupakan kertas berkolom (berlajur) yang digunakan sebagai
kertas kerja untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan perusahaan secara
sistematis. Pemakaian neraca lajur sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam
penyusunan laporan keuangan. Manfaat pemakaian neraca lajur antara lain:
dapat digunakan untuk memeriksa data (rekening dan jumlah saldo) yang akan
disajikan dalam laporan keuangan, dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur
yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan, dan
dapat mempermudah menentukan kesalahan yang mungkin dilakukan.
JURNAL PENUTUP
Siklus
akuntansi belum berakhir dengan selesainya penyusunan laporan keuangan.
Pada akhir periode setelah laporan keuangan tersusun, suatu perusahaan masih
harus membuat jurnal yaitu jurnal penutup. Jurnal penutup digunakan untuk
menutup rekening-rekening nominal yaitu pendapatan dan biaya.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Adapun tujuan penyusunan laporan keuangan secara
singkat adalah untuk memberikan informasi yang relevan pada pihak-pihak di luar
perusahaan.
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
a) Setiap perkiraan yang
belum sesuai pada akhir periode akuntansi dilakukan penyesuaian, hal ini
dipandang perlu karena :
ada suatu transaksi yang terjadi tetapi belum dilakukan pencatatan pada perkiraan yang tertentu.
ada suatu transaksi yang terjadi tetapi belum dilakukan pencatatan pada perkiraan yang tertentu.
b) melakukan pemeriksaan
dari saldo perkiraan agar menunjukkan saldo yang sebenarnya.
Perkiraan-perkiraan yang
menyebabkan keuntungan atau kerugian suatu perusahaan akan ditutup dengan ayat
penutup dengan tujuan agar perkiraan itu menjadi nol, karena semuanya
diperhitungkan dengan perkiraan modal melalui perkiraan ikhtisar laba rugi.
JURNAL
PEMBALIK
Jurnal
pembalik ini bukan merupakan keharusan dalam proses akuntansi, akan tetapi
untuk
menyederhanakan akan lebih baik bila di lakukan.
Langganan:
Postingan (Atom)